Artikel tentang Lailatul Qadar ini bersumberkan dari buku tulisan Rajendra Kartawiria, Quranic Quotient Centre. Sebahagian isi buku ini kemudiannya dipublikasikan di internet oleh Aulia Muttaqin dan beberapa sumber lain.
Rabu, 31 Juli 2013
Senin, 15 Juli 2013
Rabu, 10 Juli 2013
Hadist Lemah & Palsu Seputar Ramadhan
Islam
adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang
disandarkan kepada Islam harus memiliki dasar dari Al Qur’an dan Hadits
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang otentik. Dengan ini,
Islam tidak memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk
menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain ke dalam ajaran Islam.
Senin, 08 Juli 2013
Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan
Penentuan awal ramadhan dan akhir ramadhan dilakukan dengan dua cara,yaitu sebagai berikut :
1. Ru’yatul Hilal
Ru'yatul Hilal sendiri bermakna Ar-Ru`yah : artinya melihat atau mengamati dengan menggunakan mata atau penglihatan dan Al-Hilâl : Bulan sabit yang paling awal terlihat pada permulaan bulan (asy-syahr).
Kenapa dinamakan Al-Hilâl?
- Al-Hilâl berasal dari kata ( هَلَّ – أَهَلَّ) halla, ahalla artinya
: “tampak atau terlihat” Dinamakan demikian, karena merupakan bentuk
Bulan Sabit yang pertama kali tampak pada awal bulan.
- Sebab lain kenapa dinamakan Al-Hilâl adalah, karena orang-orang
yang melihatnya berseru ketika memberitakannya. Syaikhul Islâm Ibnu
Taimiyyah rahimahullah berkata : “Al-Hilâl adalah nama untuk sesuatu
yang ditampakkan, yakni disuarakan. Penyuaraan itu tidak akan bisa
terjadi kecuali jika bisa diketahui oleh penglihatan atau pendengaran.”
Jadi dinamakan dengan Al-Hilâl karena itu merupakan bentuk Bulan yang
paling awal tampak dan terlihat, orang yang melihatnya berseru untuk
memberitakan bahwa Al-Hilâl sudah terlihat.
Yang dinamakan dengan Al-Hilâl adalah khusus untuk bulan sabit pada
malam pertama dan kedua saja, ada juga yang berpendapat hingga malam
ketiga, ada pula yang berpendapat hingga malam ke-7. Adapun selebihnya
tidak dinamakan dengan Al-Hilâl.
Dalam bahasa Indonesia, Al-Hilâl sering disebut Bulan Sabit Termuda. Walaupun dari sisi asal-usul dan sebab penamaan tidak sama.
Ru`yatul Hilâl dalam pengertian syara’ adalah : Melihat Al-Hilâl
dengan mata atau penglihatan, pada saat terbenamnya Matahari pada petang
hari ke-29 akhir bulan, oleh saksi yang dipercaya beritanya dan
diterima kesaksiannya. Sehingga dengan itu diketahui bulan (asy-syahr)
baru telah masuk.
Jadi, dalam ketentuan Syari’at Islam, masuknya bulan baru tidak
semata-mata ditandai dengan wujûd (keberadaan) Al-Hilâl di atas ufuk,
yaitu kondisi ketika Matahari tenggelam lebih dahulu daripada Bulan
setelah peristiwa ijtimâ’ (ijtimak/kunjungsi) ). Tapi masuknya bulan
baru dalam ketentuan Syari’at Islam ditandai dengan terlihatnya
Al-Hilâl. Meskipun secara perhitungan Al-Hilâl sudah wujud namun pada
kenyataannya tidak terlihat, maka berarti belum masuk bulan baru.
2. Ikmal
Ikmal yaitu penentuan awal bulan dengan menggenapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Ini dilakukan
apabila tidak berhasil melakukan ru’yatul hilal, baik karena mendung
ataupun karena faktor-faktor lainnya.
Selasa, 02 Juli 2013
Bermaksiatlah Bila Terbebas dari 5 Perkara Ini
Seorang laki-laki menghadap Ibrahim bin Adham. Beliau termasuk salah satu dokter hati. Lelaki tersebut berkata kepadanya, “Sungguh, saya telah menjerumuskan diri saya dalam kemaksiatan. Oleh karena itu, tolong berikan saya resep untuk mencegahnya.” Ibrahim bin Adham berkata
Tips Begadang Sehat
postingan kali ini saya akan berbagi tips supaya
begadang anda menjadi sehat. Walaupun tidak ada yang namanya begadang
sehat. Meski, begitu ada sejumlah cara untuk menyiasati kaharusan
begadang agar tidak terlalu mengganggu kesehatan. Berikut tips dan
triknya.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)