“Santet” diambil dari kata sayatan atau menyayat tubuh bagian dalam dengan kekuatan ilmu hitam, ilmu ini sangat terkenal dimasa lampau hingga sampai sampai sekarang merupakan suatu istilah di daerah Jawa. Sedangkan di Bali masyarakat menyebutnya dengan teluh. Bila di daerah Lombok dan Sasak, jenis santet dikenal dengan nama Selaq. Begitu juga di bagian Sumbawa yang dikenal dengan nama ilmu sumawa, pengertian santet sama dengan swanggi, nama itu bahkan meluas sampai ke Nusa Tenggara Timur.
Santet adalah suatu kekuatan yang dahulu kala sebelum masuknya ajaran Islam, hanya digunakan oleh para orang-orang sakti untuk melakukan perang peteng atau perang gaib yang digunakan untuk menundukkan musuh yang mengancam keamanan kerajaan.
Perang peteng atau perang gaib itu dilakukan oleh dua atau lebih orang sakti dari jarak jauh. Kekuatan pengiriman energi serta sarana yang dipakai akan menyebabkan terjadinya kepulan api saling menyambar di udara. Bahkan api tersebut meledak-ledak di atas pekarangan rumah yang melakukan perang gaib tersebut.
Setelah masuknya Islam, ajaran tersebut dipertahankan dan dileburkan ke dalam ajaran Islam sehingga muncullah “Islam Kejawen.”
Bagaimana kerja santet itu?
Santet yang dikenal sebagai bola api sebesar kelapa itu merupakan suatu aliran energi yang dalam istilah parapsikologis dinamakan dengan telekinesis . Memang kekuatan penggerakan energi telekinesis ini sangat mematikan bila mengenai dan masuk ke dalam tubuh seseorang.
Kekuatan telekinesis itu di Nusantara ada dalam dua bentuk, yaitu digerakkan secara modern atau tradisional.
Secara modern, bahwa sarana seperti paku, besi, jarum, kawat, tembaga, pecahan silet, rambut atau yang lainnya. Oleh seseorang yang ahli dalam telekinensis, bahwa sarana itu akan diuraikan oleh kekuatan gelombang otaknya disebut psikokinesis selanjutnya akan memancarkan gelombang elektromagnetik yang menguraikan atau demeterialisasi mengubah sarana benda tadi menjadi ion.
Barulah ion-ion yang sudah diuraikan tadi dihantarkan melalui daya telekinensis dan psikinensis dengan penyatuan ion dari sarana santet dengan ion yang ada di alam. Sehingga ada suatu pergesekan antara ion positif dengan negatif yang nantinya melahirkan kelebatan bola api yang terbang di udara yang hendak menuju sasaran.
Tentunya ion yang merupakan partikel yang membahayakan masuk ke dalam tubuh seseorang akan menjadi penyakit dan merusak keberadaan organ di dalamnya. Lama kelamaan partikel ion yang masuk akan berubah juga wujudnya seperti semula ke benda asal dan secara fisik di dalam tubuh.
Secara tradisional, akan sangat mirip sekali prosesnya dengan telekinesis modern. Hanya saja cara santet tradisional seseorang harus melaksanakan lelaku, dan pembacaan doa-doa tertentu yang berkaitan dengan santet. Kemudian dipakai sesaji untuk mengundang makhluk-makhluk yang dianggap bisa membawa sarana santet seperti jin, setan dan yang lainnya. Cara terakhir ini lebih cepat dan lebih mudah bagi dukun daripada mengembangkan potensi di dalam dirinya sendiri yang bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Beberapa jenis betuk ilmu hitam diantaraya :
1. Santet merupakan metode penyerangan jarak jauh tidak seperti cara kerja teluh jenis bahan yang dipergunakan spesifik umumnya barang mati (tidak bernyawa) seperti kain, jerami (batang padi) dibentuk boneka, jarum, silet, beling(pecahan kaca), batu, sapu lidi, lilin, benang, kembang (bunga), kemenyan dll. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh serangan ini umumnya hanya pada bagian tertentu saja dan saat dironsen pun tidak ada apa-apa. Hasil dari pengerjaanya pun nyaris tidak meninggalkan tanda/jejak yang terlalu mencolok.
2. Teluh merupakan kebalikan dari metode santet. Teluh selalu membawa unsur yang bernyawa seperti binatang dan cara kerja ilmu ini adalah dengan mengubah suatu bentuk/zat tertentu menggunakan ilmu khusus. Ciri serangan ini dapat dilihat secara kasat mata, orang awam pun bisa melihat. Gejalanya seperti:
- terlihat cahaya, umumnya seperti api atau cahaya berwarna merah melesat dan masuk kerumah target saat pengiriman pertama.
- Jika malam hari sering terdengar suara benda jatuh tanpa rupa dari atas rumah atau terdengar seperti suara pasir yang dilempar.
- Jika diamati pada malam hari di ruang lingkup rumah yang sepi, terdengar seperti kerumunan orang banyak yang sedang berkelahi tanpa wujud atau terdengar suara yang samar tidak jelas seperti tawon/lebah.
- Jika terkena korban dibagian tubuhnya terlihat membenjol (terdapat sesuatu di dalam tubuh) yang dapat berpindah-pindah tempat. Saat dikeluarkan umumnya wujud binatang seperti cacing, bambung (serangga pohon kelapa), urik-urik (serangga yang terdapat di kandang kambing), kelabang, dll.
- Tiba-tiba di rumah ada lintah atau bau busuk yang tidak jelas asalnya.
3. Tenung adalah ilmu pengembangan dari santet & teluh yang prinsip dasarnya sama namun pengaplikasian ilmu ini berbeda karena dapat menggunakan barang, benda mati, atau hewan dan telur. Cara pengirimnya sama seperti teluh namun kelebihan ilmu ini bisa menyusup kedalam tanah. Gejala serangan ini dapat dilihat dengan tanda:
- Tanpa sebab, tiba-tiba gelas / piring di rak maupun di meja jatuh, pecah (jika serangan ini menggunakan beling & perpaduan lainya) karena unsur benda tersebut telah berubah wujud dan zat dan pancaran energi asalnya mengikat benda sesamanya (namun tidak semuanya seperti ini tergantung daya kemampuan sang dukun).
- Efek lain dari serangan ini seperti saat kita makan tiba-tiba di makanan terselip paku, kawat, silet, seteples, dll.
- Keramik lantai rumah tiba-tiba pecah/terangkat keatas membentuk pola Horizontal, Vertikal, Zigzag secara teratur dan berurutan.
- Gejala dari yang terkena pun tidak jauh beda seperti teluh namun saat dikeluarkan dari dalam tubuh benda yang didapat sedikit beragam seperti jarum, kawat, serpihan beling (kaca), paku, logam karat, batu kerikil, dll.
4. Guna-guna lebih identik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan, minuman, pakaian. Saat kita makan makanan yang sudah diguna-guna maka pengaruhnya akan merasuk dan mengunci pertahanan tubuh kita dan bisa merenggut nyawa. Baju/pakaian yang telah diguna-guna setelah kita memakainya akan membuat tidak nyaman dan umumnya meninggal karena kecelakaan. Guna-guna kadang juga diterapkan oleh dasar ilmu pesugihan bertumbal dimana orang yang memakai barang yang sudah diguna-guna akan merasa kegoncangan dalam tubuh yang memaksa sukma kita keluar.
Jenis-jenis Santet
1.Santet Susuk konde (jawa)
Di Pulau Jawa dikenal berbagai jenis santet yang luar biasa ganas, salah satunya adalah santet susuk konde, yang mampu membuat korbannya selalu mengidap penyakit aneh, jiwanya terganggu bahkan gila, boleh dibilang inilah sebenarnya santet dengan sistem pengendalian pikiran korban secara terpadu, dan jarang sekali ada korban yang bisa disembuhkan apalagi tertolong hidupnya.
2.Teluh pelesit matimang (kalimantan)
Santet jenis ini terkenal sangat ganas bagi masyarakat dayak di kalimantan, sebab biasanya korbannya tidak tertolong selewat 40 hari, bahkan banyak yang meninggal dunia akibat santet ini hanya dalam waktu seminggu saja.
3.Buhul Cacing Abin (Sumatera)
Santet ini tidak asing lagi keganasannya dan sangat terkenal bagi penduduk pulau sumatera, sebab si korban bisa menderita berbagai penyakit aneh, akibat sebagian urat syaraf motor refleksi utama yang terdapat di tulang belakang bagian punggungnya dikuasai oleh pengaruh gaib ilmu hitam tsb. Bahkan bilamana terlambat mendapatkan pertolongan, maka akan berakibat fatal, yaitu kematian setelah menderita beberapa waktu lamanya.
Semoga kita terhindar dari semua bentuk maksiat ini,hanya kepada tuhan kita berlindung dan meminta pertolongan.La hawla wa la quata billahil 'aiyul 'aziim..
Tidak ada komentar :
Posting Komentar